Pendampingan Olahan Jagung kepada Siswi SMK
Sigi, Sulteng - BSIP Sulawesi Tengah melakukan pendampingan olahan jagung terhadap siswi SMKN 1 Galang, SMKN 1 Sojol dan SMKN 1 Witaponda yang sedang melakukan praktek kerja industri di Kebun Percobaan Sidondo BPSIP Sulawesi Tengah serta guru SMKN 1 Galang yang sedang magang di BPSIP Sulawesi Tengah (Senin, 14 Agustus 2023). Pendampingan berupa pemberian materi dan praktek pengolahan jagung.
Pemberian materi diawali dengan penjelasan bahwa tujuan melakukan pengolahan terhadap jagung adalah memberi nilai tambah, peningkatan daya saing, diversifikasi produk, meningkatkan daya simpan, dan kemudahan distribusi. Olahan jagung dapat berasal dari jagung segar ataupun jagung pipilan kering. Beberapa olahan jagung yang diperkenalkan diantaranya adalah pembuatan beras jagung instan dan tepung jagung yang merupakan contoh olahan dari jagung pipilan kering dan es krim jagung yang merupakan contoh olahan dari jagung segar.
Untuk beras jagung instan diberi penjelasan bahwa beras jagung instan memiliki keunggulan yaitu daya simpan lama, tidak mudah terkontaminasi Aflatoxin; nilai cerna yang lebih tinggi; tidak menimbulkan rasa sebah di perut; indeks glikemik rendah sehingga dapat dikonsumsi penderita diabetes. Sedang untuk tepung jagung yang diperkenalkan adalah tepung jagung termodifikasi menggunakan starter BIMO-CF ataupun ragi tape dimana tepung jagung ini dapat mensubtitusi tepung terigu dalam pembuatan cake 100%, kue kering 100%, roti 30% dan mie 30%. Begitu juga dengan es krim jagung, dijelaskan bahwa bahan utama yang digunakan adalah jagung pulut dan susu serta dapat diberi bahan tambahan seperti buah durian, buah nangka ataupun perasa strawberry sebagai pengkaya rasa. Pembuatannya dapat menggunaan mesin es krim ataupun mixer.
Fungsi dari mesin es krim dapat kita gantikan dengan mixer, dimana adonan es krim yang telah siap terlebih dahulu dimasukkan kedalam lemari pendingin. Setelah agak beku, dikeluarkan lalu diaduk menggunakan mixer. Adonan yang telah dimixer kemudian dimasukkan lagi dalam lemari pendingin hingga agak beku. Setelah agak beku dikeluarkan lagi dari lemari pendingin untuk dimixer, lalu dimasukkan lagi dalam lemari pendingin hingga agak beku. Hal ini dilakukan beberapa kali hingga diperoleh tekstur es krim yang baik.
Pemberian informasi dilanjutkan dengan praktek pembuatan es krim jangung. Siswi dan guru magang bergantian melakukan praktek, mulai dari penyiapan bahan hingga pembuatan es krim jagung. Menurut mereka pembuatan es krimnya jagung cukup mudah, walaupun tidak memiliki mesin pembuat es krim, namun tetap dapat dilakukan menggunakan mixer. (AD/Af)